2-1 BAB 2 STRUKTUR JALAN RAYA DAN BAHAN JALAN RAYA 2.1 CIRI AGREGAT, SUBGRED, BITUMEN, KONKRIT ASFALT Jalan biasanya terdiri dari empat lapisan bahan binaan yang dibina di atas formasi seperti ditunjukkan dalam rajah di bawah. Rajah 2.1 Lapisan-lapisan Jalan Sub tapak – membantu mengagihkan beban, membantu …
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh modulus kehalusan terhadap penetuan kadar aspal jenis AC-WC. Dengan material yang ada akan dibuat berbagai campuran …
penting. Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam dan agregat buatan.Secara umum agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu agregat kasar dan agregat halus.Menurut standart ASTM agregat kasar adalah agregat yang ukuran butirannya lebih besar dari 4.75 mm sedangkan agregat halus adalah …
Nilai absorpsi yang baik untuk agregat kasar adalah di bawah 4 % (ASTM C 127). Dilihat dari tabel IV.4, absorpsi pada agregat kasar daur ulang sebesar 13.67%, nilai ini …
partikel agregat lolos saringan No.4 sesuai dengan prosedur AASHTO-T176-73. Nilai yang disyaratkan sebesar minimal 50 %. 5.2. Perencanaan Campuran Perencanaan campuran adalah meliputi kegiatan sebagai berikut: 5.2.1. Perencanaan gradasi agregat campuran Gradasi agregat yang digunakan pada campuran HRS dengan agregat kasar limbah …
5.1.2.3 Hasil pemeriksaan berat volume agregat kasar Berat volume agregat kasar sebesar 1,4076 gr/cm^ untuk kondisi gembur dan 1,5430 gr/cm^ untuk kondisi padat memenuhi standar spesifikasi berat volume yaitu 1,4 gr/cm^ s/d 1,9 gr/cm^. Porositas atau kepadatan mempengaruhi daya lekat antara agregat dan pasta semen (Anonim, 1997). …
Penambahan Gilsonite tersebut juga meningkatkan nilai stabilitas campuran. Limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada campuran aspal porus juga memberikan pengaruh yang signifikan pada nilai stabilitas, dilihat dari komposisi optimum yang didapat adalah campuran dengan 100% limbah beton sebagai agregat kasar.
ABRASI AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN LA MACHINE (LA) (SNI 03-2417-1990/ ASTM C.131-1996) Pemeriksaan Abrasi agregat kasar dilakukan minimal dalam 2 kali percobaan, dan nilai Abrasi agregat kasar diambil rata-ratanya BERAT BENDA UJI (GR)/JENIS GRADASI. 19,0 mm (3/4 in) 12,5 mm (1/2 in) NOMOR CONTOH. 4001.60 …
Pemeriksaan awal mutu agregat kasar dilakukan terhadap sifat mekaniknya. Pemeriksaan agregat kasar untuk ketahanan agregat terhadap penghancuran menggunakan mesin Los Angeles, berdasarkan SNI 03-2417-1991. Apabila pada tahap pemeriksaan awal mutu bahan, semua bahan tidak memenuhi atau pun
Benda uji berjumlah 15 benda uji silinder dengan masing-masing 3 benda uji setiap campurannya. Agregat kasar daur ulanglberasal dari limbah beton pengujian laboratorium Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan mutu yang berbeda-beda. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 14 hari. Hasil dari penelitian menunjukkan...
antara agregat halus dan agregat kasar dimana ada batasan didalam agregat tersebut dan memiliki batas atas maupun batas bawah. Untuk mengetahui nilai modulus kehalusan agregat batas atas dan batas bawah pada Gambar 2.3 sampai Gambar 2.5 dapat dihitung dengan rumus: 𝑀𝐻𝐵= 𝐾 à 𝑎 𝑖 𝑝 á 𝑎ℎ𝑎
agregat halus. Batas antara agregat halus dan agregat kasar berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lainnya. Meskipun demikian, dapat diberikan batasan ukuran antara agregat halus dengan agregat kasar yaitu 4.80 mm (british standard) atau 4.75 mm (Standar ASTM). Agregat kasar adalah batuan yang ukuran butirnya lebih besar
Proses dalam penelitian ini di Uji Laboratorium STT Garut. Agregat kerikil alami hasil produksi langsung dari Sungai Cimanuk. Penggunaan kerikil alami pada campuran beton yang divariasikan menjadi ...
agregat kasar yang diuji tidak baik digunakan untuk material SCC, dan sebaliknya jika nilai keausan yang diperoleh < 40%, maka agregat kasar yang diuji baik digunakan sebagai material SCC. Nilai keausan dalam penelitian ini diperoleh 33,587%, dan ternyata lebih kecil dari 40%, sehingga agregat kasar ini baik dipakai untuk material SCC.
Juga harus mempunyai kestabilan kimiawi, dan dalam kondisi tertentu harus tahan aus dan tahan cuaca. 1. Fungsi Agregat (pada beton) a. Agregat Kasar/Kerikil/Split. Bahan pengisi, ± 70% volume beton. Memberikan stabilitas volume dan keawetan. Memberikan kekuatan.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai abrasi paling baik adalah agregat quarry Solok yaitu 17,5 %, kemudian agregat quarry Pangkalan yaitu 23,7 % dan nilai abrasi yang …
Nilai purata adalah Nilai Penghancuran Agregat (ACV) kecuali jika ACV untuk tiap-tiap sampel berbeza lebih daripada 0.07 x purata ACV. Dalam kes ini jalankan ujian ke atas dua lagi sampel dan kirakan median daripada keempat-empat keputusan. Nilai median yang didapati adalah Nilai Penghancuran Agregat (ACV). PERBINCANGAN:
Persentase peningkatan luas permukaan agregat maksimum pada rencana campuran dengan ukuran agregat maksimum 25 mm dilakukan perubahan ukuran …
Ukuran butir agregat kasar mempengaruhi volume pori, kemampatan, dan kebutuhan semen. Hasil dari pengujian yang dilakukan menunjukkan besar butiran maksimum agregat kasar adalah 40 mm. Grafik hubungan antara persentase lolos kumulatif dan batas gradasi agregat kasar dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut. Gambar 5.2 Grafik Gradasi …
Pengertian Agregat. Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat merupakan material granuler seperti kerikil, pasir, kerak tungku, dan batu pecah dan dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk …
Agregat Kasar adalah semua agregat yang butirannya tertahan saringan berikut : 4.88 mm untuk Standard SII.0052-1980 4.75 mm untuk Standard Astm C33, 1982 5.00 mm Untuk …
- Agregat kasar ukuran maksimum ¾" : berat minimum 5 kg - Agregat kasar ukuran maksimum ½" : berat minimum 2,5 kg - Agregat halus ukuran maksimum no.4 : berat …
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai abrasi agregat terhadap karakteristik campuran beton aspal. Variasi nilai abrasi yang digunakan yaitu 16,41%, 20,44%, 25,71%, 28,57% dan 35 ...
Nilai VMA campuran agregat bergradasi kasar 15,4%; campuran agregat bergradasi fuller 14,1% dan campuran agregat bergradasi halus 14,0%. Jadi dapat disimpulkan bahwa agregat bergradasi halus dan bergradasi fuller mempunyai kepadatan maksimum ... penggunaan agregat yang tidak sesuai dengan gradasi yang ditetapkan oleh spesifikasi …
1. Agregat kasar a. Agregat kasar adalah agregat yang tertahan ayakan No.4 (4,75 mm). b. Fraksi agregat kasar harus mempunyai angularitas seperti yang disyaratkan. Angularitas agregat kasar sidefinisikan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75mm dengan muka bidang pecah . 2. Agregat halus
Kesemuanya telah memenuhi ketentuan spesifikasi berat jenis >2,500gr/cm3dan selisih maksimal 0,2 antara agregat halus dan kasar. Nilai absorption: agregat halus dengan dan tanpa direndam adalah ...
agregat halus. Batas antara agregat halus dan agregat kasar berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lainnya. Meskipun demikian, dapat diberikan …
Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar 1 Ruang lingkup 1.1 Umum Standar ini untuk menentukan berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Agregat kasar …
Pengujian Abrasi Agregat Kasar . Agregat kasar harus memiliki ketahanan terhadap keausan akibat gesekan. Standar pengujian abrasi pada agregat kasar menggunakan ASTM C 131, dengan menggunakan mesin Los Angeles. Berat yang hilang akibat gesekan tidak boleh lebih dari 50%. a. Tujuan : Mengetahui daya tahan agregat kasar terhadap …
CA : Nilai presentase agregat kasar FA : Nilai presentase agregat halus FF : Nilai presentase Filler . K : konstanta (kira-kira 0,5 - 1,0) (44) 22 ... nilai-nilai parameter Marshall yang diperoleh sesuai dengan batas-batas spesifikasi campuran dan nilai Kadar Aspal Optimum yang diperoleh sebesar 6.575 %. 5. Rudiyanto,Wilis (2006) pada Skripsi ...
b. Pengujian Gradasi Agregat Kasar Metode pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar sesuai dengan standar SNI 03-1968-1990. Dari hasil pengujian dan perhitungan …
SK SNI S-04-2417-1989-F. Spesifikasi Agregat Sebagai Bahan Bangunan 5. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3 6. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 II. TUJUAN Untuk menentukan kadar lumpur …
Standar Nasional Indonesia (SNI) 1969:2016 dengan judul "Metode uji berat jenis dan. penyerapan air agregat kasar" adalah revisi dari SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis. penyerapan air agregat kasar. Standar ini mengacu pada AASHTO T 85-14 (2014), Hak cipta Badan Standardisasi Nasional.